Monday 5 January 2015

Travel Warning Surabaya Indikasi ISIS (Negara Islam Irak dan Syam)


Gresik-Kekasih Allah. Baru-baru ini Kedubes Amerika di Indonesia mengeluarkan travel warning bagi warganya yang mau bepergian ke Indonesia khususnya Surabaya. Peringatan itu bukan hanya soal insiden kecelakaan AirAsia, tapi juga berkaitan dengan keamanan global dimana banyaknya WNI yang berangkat ke Irak dan Suriah mendukung ISIS dari Surabaya.Hmm… Lagi2 Kelompok radikal ini kembali menjadi sorotan di Indonesia, Sebenarnya seberapa besar dukungan masyarakat Indonesia Ke Kelompok ISIS ini? Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) sejak dua tahun lalu sudah memantau gerakan radikal melibatkan warga negara Indonesia. Sejak Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) berhasil menguasai sebagian kecil wilayah Irak dan Suriah, dukungan terhadap kelompok radikal itu kian menjadi, Masih ingat kejadian pada hari Sabtu (27/12/2014) Tim kepolisian dari Sub Dit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap enam warga negara indonesia yang hendak berangkat ke Suriah. Mereka diduga akan bergabung dengan organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). 
Penangkapan dilakukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Mereka akan terbang menumpang Qatar Airlines 959 transit Doha. (sumber)
Pengakapan ini sebagai bukti bahwa banyak warga Indonesia yang menjadi pendukung gerakan ISIS ini. Pengamat tindak pidana terorisme Al Chaidar mengklaim anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah berhasil membaiat sekitar 2 juta orang di Indonesia. Meski tak ada data pasti, ia mengklaim informasi tersebut dia dapat langsung dari rekannya yang pernah bergabung dengan ISIS di Irak.  Pada 2013, diduga telah ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi berbasis Islam dan kelompok pedagang yang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. (sumber) bahkan sampai sekarang meningkat cukup drastic mencapai ratusan.
Pelebaran sayap ISIS ke Indonesia sudah diprediksi jauh-jauh hari, bagaimana tidak, Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam dan menjadi Negara dengan penduduk Terbesar Muslim di dunia tentunya akan dijadikan sebagai ladang pembentukan jihadis baru yang akan di kirim untuk ikut berperang ke Suriah maupun Irak, dan bukan tidak mungkin, Indonesia bisa dijadikan sebagai ajang baru penyebaran ajaran ISIS dan menyerang secara langsung pemerintahan Indonesia.


Siapa sih ISIS itu?


ISIS Negara Islam Irak dan Syam adalah sebuah negara dan kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak dan SuriahTokoh Sentral di Balik Militan ISIS adalah Abu Bakar al-Baghdadi. ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan kekerasan brutal seperti bom bunuh diri, dan menjarah bank. Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen. Pemberontak di Irak dan Suriah ini telah menewaskan ribuan orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas warga sipil tewas sepanjang Juni 2014. Jumlah korban tewas ini merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam beberapa tahun terakhir. Aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini telah menyebabkan tak kurang dari 30.000 warga kota kecil di timur Suriah harus mengungsi (Sumber)


ISIS = Jihad?

Justifikasi terhadap apa yang kelompok ini lakukan, yaitu dengan mengatasnamakan jihad, tidak disetujui oleh para ulama. Kelompok ini memahami jihad hanya dengan arti perang (qital). Padahal, menurut para ulama, jihad juga mempunyai makna lain, misalnya upaya sungguh-sungguh dalam melakukan perbaikan. Menurut para ulama, jihad selain mempunyai makna qital (perang), juga mempunyai makna ishlah (perbaikan).para ulama dan pemimpin Islam juga banyak yang tidak setuju dengan cita-cita pendirian kekhalifahan Islam secara global. Karena menurut mereka cita-cita tersebut saat ini tidaklah realistis dan juga tidak ada justifikasinya dalam ajaran Islam. Saat ini umat Islam berada di setiap negara yang berbeda, yang masing-masing Negara mempunyai sejarah dan kebijakannya sendiri terkait umat Islam. Bahkan banyak dari para ulama dan pemimpin Islam yang secara sadar melakukan ijtihad untuk memperkuat negaranya masing-masing, seperti umat Islam di Indonesia (sumber)

Wallahu A’lam bis-shawab.

No comments:

Post a Comment