Tuesday 29 September 2015

Bakal Capres AS: Muslim Tak Pantas Jadi Presiden AS


© Ilustrasi : sumber
Masih ingatkan anda akan tragedi Ahmed Mohamed dengan jam digital terorisnya? (Baca : ahmed-mohamed-dan-jam-tangan-terorisnya), ternyata Islamofobia sangat melekat kuat dengan warga AS saat ini, bahkan seorang bakal Capres dari Partai Republik Ben Carson  menyikapi sikap yang keras dengan mengeluarkan pernyataan bahwa Islam tidak cocok dengan Undang-Undang Dasar (UUD) Amerika Serikat.

Kita sungguh prihatin dengan pernyataan seperti ini apalagi dilontarkan oleh salah satu bakal capres di negara super power seperti Amerika Serikat, kalau seandainya nanti dia benar-benar terpilih, akan seperti apa wajah Dunia ini.....

Ben Carson tidak sendirian dia bersama sama dengan bakal Capres lain yaitu Donal Trump yang tanpa melakukan koreksi atas pernyataan dari salah satu pendukungnya yang menyatakan bahwa Presiden AS, Barack Obama adalah seorang Muslim. Isu Kebencian agama inilah yang mulai meresahkan masyarakat muslim Amerika (Baca : muslim-amerika-khawatir-dengan-gelombang-baru-islamofobia) dan tentunya juga muslim Dunia.

Peristiwa ini merupakan cermin dari sikap stereotif negatif masyarakat AS terhadap kaum muslim dunia yang beranggapan bahwa seorang muslim adalah TERORIS, RADIKALIS, dan hal-hal buruk lainnya. Mengapa ini bisa terjadi? kita mengakui bahwa, kekerasan yang terjadi di dunia saat ini memang mayoritas banyak melanda negara-negara Islam, mulai dari Syria, Irak, Libya, Afghanistan, Somalia, dan masih banyak negara yang berpenduduk muslim laninya di landa kekerasaan dan peperangan, tentunya dalam setiap peperangan akan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit dan selalu memunculkan tindakan pelanggaran HAM. 


Ketika suatu negara sudah mengalami peperangan/perang saudara maka akan memicu tumbuh kembangnya suatu aliran, sekte, dan kelompok tertentu yang satu sama lain saling bersebrangan dan bermusuhan, hal ini terjadi karena, tidak adanya wadah/pemerintahan yang kredibel yang bisa memberikan rasa aman serta tidak adanya penegakan hukum yang tegas yang mengatur tatanan kehidupan negara tersebut, sehingga pelanggaran HAM akan terjadi.

Namun perlu di ingat, kericuhan yang terjadi di negara-negara muslim saat ini banyak diantaranya adalah hasil campur tangan negara-negara barat dan negara-negara muslim boneka barat. Bagaimana negara Irak di serbu dengan hebatnya oleh negara-negara barat untuk menggulingkan Presiden Sadam Husein, kemudian penggulingan rezim Muamar Khadafi di Libya dan pengusiran pemerintahan Taliban di Afghanistan. Apa yang terjadi setelah itu? Negara-negara ini sekarang dilanda perang saudara berkepanjangan yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan. Dan ternyata penyerangan, penggulingan dan pengusiran ini tidak mengubah keadaan yang lebih baik dari sebelumnya dan ini merupakan bukti negara-negara barat memiliki andil dalam kericuhan di negara-negara muslim tersebut.

Inilah yang menyebabkan pandangan sempit yang sekarang tertuju keapada Islam sehingga pandangan mereka, Islam melekat dengan budaya kekerasan, pembunuhan, dan pertumpahan darah. selain itu dengan munculnya berbagai macam aliran, sekte atau kelompok tertentu di negara negara tersebut dan tidak adanya peran dan kontrol dari pemerintahan yang berkuasa akan memunculkan aliran2 yang radikal yang nota bene menganggap biang kekisruhan yang terjadi di negara mereka adalah negara-negara barat yang mayoritas adalah non muslim, sehingga perlu mereka perangi tanpa pandang bulu.

Inilah tugas berat kita untuk mengembalikan citra positif Islam di mata dunia. Islam adalah agama yang cinta damai, menjunjung tinggi hak setiap warga masyarakat, mengedepankan sikap toleransi dengan agama lain. Maka, siapapun dia, dari manapun ia jika “katanya” beragama Islam namun bertindak kekerasan dan kekisruhan tentunya mereka bukan mewakili Islam.

Bila kita melihat perjuangan Nabi saw dan sahabat di Madinah selalu mengedepankan budaya kedamaian. Orang Islam menghargai kerukunan beragama, hingga melahirkan piagam Madinah. Inilah salah satu bukti bahwa Nabi saw dan sahabat selalu bersikap toleransi dan menjauhkan sikap anarkis lagi biadab. Maka Islam tidak pernah mencontohkan tindak kekerasan. 
Sebagaimana ditegaskan dalam firmanNya: 

لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS al-Baqarah [2]: 256).

Konsep Islam yang telah diturunkan Allah swt kepada Nabi saw sungguh sangat sempurna. Islam agama yang universal, lengkap dengan segala atribut untuk menghadapi dunia modernisasi. Namun demikian, bila ada orang Islam atau kelompok yang mengaku dirinya Islam bertindak kekerasan dan tidak menjunjung tinggi kerukunan berarti dia sama sekali tidak mewakili Islam. Yang salah bukanlah ajaran Islam, tapi yang salah adalah orang Islam, sebagian mereka tidak tahu bahkan tidak mau tahu dan tidak mengamalkan ajaran yang telah digariskan Islam. 

Dakwah Islam bukan dengan memukul tapi dengan merangkul. Menyebarkan Islam bukan dengan menyinggung namun dengan menyentuh. Mensosialisasikan ajaran Islam bukan dengan saling mengejek namun dengan mengajak. Sungguh indah Islam bila kita pelajari, hanya orang-orang salah tafsir ayat al-quran yang melakukan tindakan kriminal. Padahal kriminalisme adalah musuh Islam. Maka Islam memiliki budaya salam, dengan arti selalu mengedepankan kedamaian. Ditegaskan dalam firmanNya: 

وَلا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ كَذَلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS al-An'am [6): 108).

Untuk membendung kerusakan Islam yang disebabkan oleh segelintir orang, maka umat Islam harus bersatu untuk melawan kekerasan, kriminalitas, dan tindakan anarkis. Umat Islam harus bersikap “Kedamaian Yes But Kekerasan No”. Sikap menolak kekerasan untuk menghilangkan citra Islam yang diidentikkan dengan kekerasan. Umat Islam harus mampu membendung siapapun dari umat Islam yang selalu bertindak anarkis.

Oleh karenanya, mengajak umat Islam untuk selalu mengamalkan ajaran Islam dengan mengamalkan dan mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kedamaian harus menjadi tongkat perjuangan dan eksistensi umat Islam di masa depan. Tindak kekerasan, anarkis dan krimilitas harus menjadi musuh bersama. Ditegaskan olehNya: 

وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS al-Anfal [8]: 61).

Tambah lagi penegasanNya:

وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَلَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.” (QS al-Nahl [16]: 93). 
Berlanjut dengan ayat yang lain: 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS Ali 'Imran [3]: 159). (Baca : islam-ajarkan-cinta-damai)



No comments:

Post a Comment