Friday 4 September 2015

Mengangkasalah Wahai Satelitku.... Jadilah Mata dan Telinga Negeri Ini.... (Satelit Lapan A2/Orari)

© Ilustrasi : possore.com


"Semakin bangga menjadi bangsa Indonesia...." Itulah petikan kata yang bisa saya ungkapkan hari Ini. Bagaimana tidak di tengah merosotnya perekonomian Nasional dan membayanginya krisis ekonomi yang pernah dialami Indonesia pada medio tahun 1998 silam. Sebuah karya Anak bangsa telah lahir dan siap diberangkatkan.... ya pada hari ini Presiden Joko Widodo melepas satelit lapan A2/Orari yang merupakan penerus dari satelit Lapan A1 yang terlebih dahulu telah mengudara dan mengangkasa di alam semesta sana. Ini patut kita banggakan karena satelit Lapan A2 ini adalah hasil murni rekayasa para Ilmuan Lapan Indonesia (Baca : setelah-lapan-a2-ini-4-satelit-yang-akan-diproduksi-ahli-dalam-negeri) Dengan keberhasilan ini tentunya menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran Negara penghasil Satelit. Bisa di bayangin betapa bangganya status ini karena di dunia ini hanya sebagian bangsa dan negara saja yang berhasil mampu memproduksi sendiri satelitnya, bahkan di kawasan Asia Tenggara saja baru Negera kita yang mampu mengembangkan dan membuat Satelitnya sendiri. Semoga ini menjadai tonggak sejarah bagi kebangkitan Ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga kedepannya makin banyak bermunculan inovasi-inovasai yang lebih membanggakan negara ini.

Tapi ingat.... Kerja kita belum selesai.... 

Mengingat satelit kita masih di bumi belum mencapai titik koordinatnya di angkasa sana... hehehe... kita berharap semoga peluncuranbnya kelak tetap bisa sukses mengikuti pendahulunya Satelit Lapan A1. Peluncuran satelit Lapan A2/Orari sendiri akan dilakukan oleh roket pendorong milik India pada pertengahan September mendatang (Baca : lapan-luncurkan-satelit-pemantau-kapal-dengan-roket-india), Roket bikinan Lapan sendiri masih terus di Uji coba (Baca : Tahapan-Menuju-Roket-Pengorbit-Satelit-Lapan-Berhasil-Luncurkan-RX-450) dan pengerjaan tempat peluncurannya pun terus di kebut (Baca : morotai-dan-biak-disiapkan-jadi-tempat-peluncuran-roket), sehingga kelak kita bisa meluncurkan sendiri Satelit beserta roket peluncurnya.... Insyaalloh.... 

Dengan melihat perkembangan ini tentunya kita bisa berbangga dan berbesar hati ternyata Ilmuan Indonesia yang nota bene kebayakan seorang muslim ternyata  mampu mensejajarkan diri dengan ilmuan non muslim lainnya yang telah terlebih dahulu meninggalkan bumi ini menuju antriksa, inilah secerca harapan dari ilmuan kita bahwa seorang muslimpun mampu menjelajahi angkasa luas dan mampu benar-benar mengamalkan ajaran agama dan pedoman Al-quran yang telah di turunkan kepada kita. 


هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ


Artinya :“ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada
 di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )

Mari kita terus dorong perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi ini jangan samapai mandeg tanpa ada karya lagi.

Sejarah mencatat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peradaban Islam dari jaman kejaman terus mengalami perberkembangan yang disesuaikan dengan tuntutan jaman. Dalam dunia Islam, ilmu bermula dari keinginan untuk memahami wahyu yang terkandung dalam Al-Qur'an dan bimbingan Nabi Muhammad SAW mengenai wahyu tersebut. Al-'ilm itu sendiri dikenal sebagai sifat utama Allah SWT. Dalam bentuk kata yang berbeda, Allah SWT disebut juga sebagai al-'Alim dan 'Alim, yang artinya "Yang Mengeta­hui" atau "Yang Maha Tahu." Ilmu adalah salah satu dari sifat utama Allah SWT dan merupakan satu-satunya kata yang komprehensif serta bisa di­gunakan untuk menerangkan pengetahuan Allah SWT.

     Islam memandang sumber utama dan penguji akhir ilmu pengetahuan ada tiga, yang pertama panca indera (empiris), kedua akal (rasional), dan yang ketiga adalah wahyu (otoritas). Dan inilah yang akan membangun peradaban Islam. Pertama kali Adam diciptakan, Allah mengajarinya tentang nama-nama. Dan inilah ilmu pertama manusia yang membentuk peradaban umat manusia di bumi sampai saat ini.

     Pentingnya Ilmu pengetahuan tumbuh bersama dengan munculnya Islam itu sendiri ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama yaitu Qs. Al-Alaq 1-5.dari awal turunnya wahyu ajaran Islam meletakkan semangat keilmuan yang sangat penting di dalam kehidupan umat manusia untuk memperoleh ilmu sebab ilmu merupakan tujuan utama.

Perkembangan ilmu dalam Islam yaitu sebagai berikut: 
1. Pendekatan kaum muslimin terhadap wahyu dalam menghadapi suatu situasi dimana mereka hidup. 
2. Hadirnya Nabi SAW ditengah-tengah kaum muslimin sebagai pimpinan dan tokoh sentral menyebabkan semua situasi dan persoalan-persoalan yang muncul dipulangkan dan diselesaikan oleh Nabi SAW.  
3. Adanya generasi tabi’in dan tabiit tabiin (tabi’at – tabi’in) dengan semangat wahyu yang diserap penilaian terhadap situasi baru lebih bercorak intelektual mereka menggunakan metode.

·   Nash (Al-Qur’an) yaitu mencari rujukan kepada ayat-ayat Al-Qur’an dan teks – teks hadits yang sifatnya langsung jelas dan merujuk pada situasi yang dihadapi atau mencari teks yang cukup dekat dengan situasi atau masalah yang dihadapi bila teks langsung tidak diperoleh.
·   Metode kias atau penalaran analogis (ijtihad). Metodologi keilmuan yang menandai lahirnya epistemologi keilmuan yang kompromistik pada cara pengambilan pengetahuan yang murni berbasis empiris dan rasional dengan intuisi/ wahyu yaitu sebagai berikut :

Bayani : Metode yang didasarkan pada teks kitab suci. Teks suci mempunyai otoritas penuh untuk memberikan arah dan arti terhadap kebenaran. Rasio dijadikan sebagai pengawal bagi teramankannya otoritas teks. Contohnya: fikih Islam, Ushul fikih, tafsir qur’an.

Burhani : Kerangka berfikir yang tidak didasarkan atas teks suci maupun pengalaman spritual melainkan atas dasar keruntuhan logika. Kebenaran harus dapat dibuktikan secara empirik dan diakui menurut penalaran logika (logis). Contohnya: ilmu biologi, fisika, astronomi, geologi, ekonomi, pertanian, dan pertambangan.

Irfani : Model penalaran yang didasarkan atas pendekatan dan pengalaman spritual langsung (direct exprecience) atas realitas yang tampak. Rasio dgunakan hanya untuk menjelaskan pengalaman spritual contohnya: ilmu-ilmu keshufian. (sumber )




No comments:

Post a Comment