Enam Vihara dan Klenteng di serang oleh beberapa ratus
warga di Tanjung Balai Jum'at (29/7), pembakaran dilakukan pada alat-alat
persembahyangan. Penyerangan ini bermula dari menjelang sholat Isya stelah
Meliana, seorang perempuan Tionghoa berusia 41 Tahun yang meminta agar pengurus
masjid Al Maksum di lingkungannya mengecilakan volume suaranya. (Baca : selengkapnya).
Penyerangan ini memang patut di sayangkan mengingat ada
proses dialog yang lebih bisa dikedepankan daripada penyerangan tempat ibadah agama
lain. Toleransi ummat beragama harus lebih di junjung tinggi.
Allah Ta’ala berfirman,
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ
لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (8)
إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ
وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ
تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (9)
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku
adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu
orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan
membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka
sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Mumtahanah:
8-9)