Tapi ingat.... Kerja kita belum selesai....
Mengingat satelit kita masih di bumi belum mencapai titik koordinatnya di angkasa sana... hehehe... kita berharap semoga peluncuranbnya kelak tetap bisa sukses mengikuti pendahulunya Satelit Lapan A1. Peluncuran satelit Lapan A2/Orari sendiri akan dilakukan oleh roket pendorong milik India pada pertengahan September mendatang (Baca : lapan-luncurkan-satelit-pemantau-kapal-dengan-roket-india), Roket bikinan Lapan sendiri masih terus di Uji coba (Baca : Tahapan-Menuju-Roket-Pengorbit-Satelit-Lapan-Berhasil-Luncurkan-RX-450) dan pengerjaan tempat peluncurannya pun terus di kebut (Baca : morotai-dan-biak-disiapkan-jadi-tempat-peluncuran-roket), sehingga kelak kita bisa meluncurkan sendiri Satelit beserta roket peluncurnya.... Insyaalloh....
Dengan melihat perkembangan ini tentunya kita bisa berbangga dan berbesar hati ternyata Ilmuan Indonesia yang nota bene kebayakan seorang muslim ternyata mampu mensejajarkan diri dengan ilmuan non muslim lainnya yang telah terlebih dahulu meninggalkan bumi ini menuju antriksa, inilah secerca harapan dari ilmuan kita bahwa seorang muslimpun mampu menjelajahi angkasa luas dan mampu benar-benar mengamalkan ajaran agama dan pedoman Al-quran yang telah di turunkan kepada kita.
هُوَالَّذِيخَلَقَلَكُمْمَافِيالْأَرْضِجَمِيعًاثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءِفَسَوَّاهُنَّسَبْعَسَمَاوَاتٍوَهُوَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ
Artinya :“ Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada
di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )
Mari kita terus dorong perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi ini jangan samapai mandeg tanpa ada karya lagi.
Sejarah mencatat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peradaban Islam dari jaman kejaman terus mengalami perberkembangan yang disesuaikan dengan tuntutan jaman. Dalam dunia Islam, ilmu bermula dari keinginan untuk memahami wahyu yang terkandung dalam Al-Qur'an dan bimbingan Nabi Muhammad SAW mengenai wahyu tersebut. Al-'ilm itu sendiri dikenal sebagai sifat utama Allah SWT. Dalam bentuk kata yang berbeda, Allah SWT disebut juga sebagai al-'Alim dan 'Alim, yang artinya "Yang Mengetahui" atau "Yang Maha Tahu." Ilmu adalah salah satu dari sifat utama Allah SWT dan merupakan satu-satunya kata yang komprehensif serta bisa digunakan untuk menerangkan pengetahuan Allah SWT.
Islam memandang sumber utama dan penguji akhir ilmu pengetahuan ada tiga, yang
pertama panca indera (empiris), kedua akal (rasional), dan yang ketiga adalah
wahyu (otoritas). Dan inilah yang akan membangun peradaban Islam. Pertama kali
Adam diciptakan, Allah mengajarinya tentang nama-nama. Dan inilah ilmu pertama
manusia yang membentuk peradaban umat manusia di bumi sampai saat ini.
Pentingnya Ilmu pengetahuan tumbuh bersama dengan munculnya Islam itu sendiri
ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama yaitu Qs. Al-Alaq 1-5.dari awal turunnya wahyu
ajaran Islam meletakkan semangat keilmuan yang sangat penting di dalam kehidupan
umat manusia untuk memperoleh ilmu sebab ilmu merupakan tujuan utama.
Perkembangan
ilmu dalam Islam yaitu sebagai berikut:
1. Pendekatan kaum muslimin terhadap
wahyu dalam menghadapi suatu situasi dimana mereka hidup.
2. Hadirnya Nabi SAW ditengah-tengah
kaum muslimin sebagai pimpinan dan tokoh sentral menyebabkan semua situasi dan
persoalan-persoalan yang muncul dipulangkan dan diselesaikan oleh Nabi
SAW.
3. Adanya generasi tabi’in dan tabiit
tabiin (tabi’at – tabi’in) dengan semangat wahyu yang diserap penilaian
terhadap situasi baru lebih bercorak intelektual mereka menggunakan metode.
· Nash (Al-Qur’an) yaitu mencari
rujukan kepada ayat-ayat Al-Qur’an dan teks – teks hadits yang sifatnya
langsung jelas dan merujuk pada situasi yang dihadapi atau mencari teks yang
cukup dekat dengan situasi atau masalah yang dihadapi bila teks langsung tidak
diperoleh.
· Metode kias atau penalaran analogis
(ijtihad). Metodologi
keilmuan yang menandai lahirnya epistemologi keilmuan yang kompromistik pada
cara pengambilan pengetahuan yang murni berbasis empiris dan rasional dengan
intuisi/ wahyu yaitu sebagai berikut :
Bayani : Metode yang didasarkan pada
teks kitab suci. Teks suci mempunyai otoritas penuh untuk memberikan arah dan
arti terhadap kebenaran. Rasio dijadikan sebagai pengawal bagi teramankannya
otoritas teks. Contohnya: fikih Islam, Ushul fikih, tafsir qur’an.
Burhani : Kerangka berfikir yang
tidak didasarkan atas teks suci maupun pengalaman spritual melainkan atas dasar
keruntuhan logika. Kebenaran harus dapat dibuktikan secara empirik dan diakui
menurut penalaran logika (logis). Contohnya: ilmu biologi, fisika, astronomi,
geologi, ekonomi, pertanian, dan pertambangan.
Irfani : Model penalaran yang
didasarkan atas pendekatan dan pengalaman spritual langsung (direct
exprecience) atas realitas yang tampak. Rasio dgunakan hanya untuk menjelaskan
pengalaman spritual contohnya: ilmu-ilmu keshufian. (sumber )
No comments:
Post a Comment