Tanggal 14 Februari 2014 ini, sebagian kalangan menyambut datangnya hari ini dengan perayaan Valentine's Day. Banyak muda-mudi yang tua dan yang muda ikut merayakan hari Valentine dengan berbagai cara, ada yang mengungkapkannya dengan pemberian sekuntum bunga maupun pemberian sekotak coklat sembari mengucapkan "Happy Valentine's", Konon katanya hari ini adalah hari kasih sayang di mana sebuah hari bagi para kekasih yang sedang jatuh cinta untuk menyatakan cintanya. Fenomina perayaan Valentin's Day ini marak dilangsungkan di negara kita dan sudah menjadi keladziman yang harus dirayakan. Melihat fenomena ini tentunya membuat hati kita sedih, Apalagi negara kita adalah negara dengan muslim terbesar di dunia.
Tahukah kamu bahwa bagi seorang muslim mengikuti perayaan Hari Valentine's adalah "HARAM"?
Saya rasa sudah banyak fatwa yang melarang bagi kaum muslimin untuk ikut serta dalam perayaan Valentine's Day ini, mulai fatwa
yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi (Fatwa No : 5324 Tanggal 3-11-1420H) maupun fatwa yang dikeluarkan oleh MUI sendiri (baca: mui-pusat-haramkan-valentine-day).
Mengapa Valentine's Day "DIHARAMKAN"?
Asal Muasal Hari Valentine
Asal mula perayaan Valentin's Day ini banyak versi yang menerangkannya:
Versi Pertama : Valentine's day adalah sebuah tanggal untuk mengenang tokoh kristen yang bernama Santa Valentine yang tewas sebagai martir, ia di hukum mati dengan cara dipukuli dan dipenggal kepalanya pada tanggal 14 Februari 270 M oleh kaisar Romawi yaitu Raja Cladius II (268-270)
Versi Kedua : Valentine's Day adalah sebuah tanggal untuk menghormati Dewi Juno yang dikenal dengan dewi perempuan dan perkawinan, adalah suatu kepercayaan bangsa Romawi Kuno bahwa Dewi juno adalah ratu dari dewa dan Dewi bangsa Romawi. Kemudian diikuti oleh hari sesudahnya yaitu tanggal 15 Februari sebagai perayaan Lupercalia yakni sebuah upacara pensucian serta memohon perlindungan kepada Dewa Lupercalia dari gangguan srigala dan ganguan-gangguan lainnya.
Versi Ketiga : Ken Sweger dalam artikel "Should Biblical Christian Observe It?" mengatakan bahwa kata "valentine"adalah berasal dari kata latin yang memiliki arti : "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa" yang ditunjukan kepada Tuhan orang Romawi yaitu Nimrod dan Lupercus.
Apabila kita perhatikan dari beberapa versi diatas,kejadian tanggal 14 Februari tidak ada kaitannya sama sekali dengan kasih sayang, namun hanya sebagai bahan penghormatan saja, selain itu tentunya munculnya Valentine's Day tidak ada sama sekali kaitannya dengan Ummat Islam.
Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata,
فَإِذَا كَانَ لِلنَّصَارَى عِيْدٌ ، وَلِلْيَهُوْدِ عِيْدٌ ، كَانُوْا مُخْتَصِيْنَ بِهِ ، فَلاَ يُشَارِكُهُمْ فِيْهِ مُسْلِمٌ ، كَمَا لاَ يُشَارِكُهُمْ فِيْ شَرْعَتِهِمْ وَلاَ قِبْلَتِهِمْ
“Orang Nashrani punya perayaan, demikian pula orang Yahudi, di mana mereka mengistimewakan hari tersebut. Maka janganlah seorang muslim meniru mereka dalam perayaan tersebut. Sebagaimana kita dilarang meniru syari’at dan tidak mengikuti kiblat mereka.” (Tasyabbuh Al Khosis bi Ahlil Khomis, dinukil dalam Majalah Al Hikmah, 4: 193)
Sudah jelas diterangkan bahwa perayaan Valentine's Day merupakan perayaan yang dilakukan oleh kaum Romawi dan Nasrani jadi janganlah kita mengikuti atau ikut menyerupai mereka. Naudzubillahimindzalik semoga kita bukan termasuk kaum yang merugi dan semoga kita dimasukkan kedalam kaum Ahlisunnah Waljama'ah....
Hari Kasih Sayang Dalam Islam?
Sebenarnya dalam islam tidak mengenal Hari Kasih Sayang, kasih sayang dalam islam tidaklah terbatas dengan waktu dan dimanapun kita berada.
Sabda Rasulullah SAW
زرغبا تزدد حبا.
“Kunjungilah (saudaramu) secara jarang-jarang niscaya rasa kasih sayang akan bertambah.” Shahiihul-Jaami ash-Shaghiir wa Ziyaadatuhu (176). Syaikh al-Albani telah menjelaskan lebar tentang keshahihannya dalam Ghaayatul Maraam (472)
أحبب حبيبك هونا ما عسى أن يكون بغيضك يوما ما وأبغضك هونا ما عسى أن يكون حبيبك يوما ما.
“Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau benci. Dan, bencilah orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau cintai.” HR. Muslim (II/37 an-Nawawi)
إذا أحب أحدكم أخاه فى الله، فليعلمه، فإنه أبقى في الألفة وأثبت في المودة.
“Apabila salah seorang dari kamu mencintai saudaranya karena Allah hendaklah ia memberitahu kepadanya, karena hal itu dapat melanggengkan kasih sayang dan memperkuat rasa cinta.” Shahiihul Jaami’ ash wa Ziyaadatuhu no. 3562)
من سره أن يجد حلاوة الإيمان فليحب المرء لا يحبه إلا لله عز وجل.
“Barangsiapa yang ingin meraih kelezatan iman hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah.” Hasan lighairihi, diriwatakan oleh Waki’ dalam Kitab az-Zuhd 9337) dengan sanad yang shahih dari Ali bin Al-Husain secara marfu
من أحب لله وأبغض لله وأعطى لله ومنع لله فقد استكمل الإيمان.
“Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan (tidak memberi) karena Allah. Sungguh ia telah menyempurnakan keimanan.” (HR. Ahmad (II/298)
لا تدخلون الجنة حتى تؤمنوا، ولا تؤمنوا حتى تحابوا، أولا أدلكم على شيء إذا فعلتموه تحاببتم؟ أفشوا السلام بينكم.
“Kalian tidak akan masuk Surga hingga beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga saling berkasih sayang. Maukah kalian aku beritahu seseuatu yang apabila kalian melakukannya niscaya kalian akan saling berkasih _sayang? Sebarkanlah salam diantara kalian”. HR. Abu Dawud (2681)
Terjerumus dalam hal-hal yang salah dalam mentafsirkan hari kasih sayang di hari special ini, akan merugikan diri kita sendiri. Maka sadarlah apapun yang kita miliki dan kita cintai hanya semata-mata karena Allah SWT.
Temenku yang Inspiratif © https://www.facebook.com/faisalrezaadieb
No comments:
Post a Comment