Saturday, 31 October 2015

Selamat Jalan Penghibur Masa Kecilku Yang Indah.... Pak Raden! Tenanglah Di Alammu Sana...

Kalau mengingat kembali di masa kecilku, satu hal yang tidak akan terhapus dari memori ku ini yaitu pengalaman hidup nongkrongin TV menunggu serial Si Unyil di tayangkan di TVRI, mungkin sebagian pembaca juga mengalami hal yang sama dengan pengalaman saya, betapa di tunggu-tunggunya serial Si Unyil ini pada waktu itu yang memang sedang di gandrungi oleh sebagian besar anak Indonesia.

Perlu perjuangan yang lumayan untuk melihat tayangan Si Unyil ini, karena waktu itu kebetulan di rumah saya masih belum memiliki perangkat elektronik sekelas TV, maklum tinggalnya di desa yang hanya terdapat beberapa TV di sebagian warga desanya. Tapi Alhamdulillah, kebetulan salah satu pemiliknya adalah paman saya, walaupun masih hitam putih dan kecil kalau dibandingan dengan ukuran TV yang sekarang, namun itu adalah salah satu perangkat penghibur yang istimewa pada waktu itu.

Bagaimana bisa melupakan "Hom-pim-pah-alaiyum gambreng" nya Si unyil dengan sahabat2nya Si Ucrit dan Si Usro, atau kata "Cepek dulu dong" nya Pak Ogah, serta tawa khasnya pak Raden yang menggelegar.... hehehe... bisa senyum-senyum sendiri saya, sambil membayangkan karakter kuat masing-masing tokoh dalam serial Si Unyil ini. Ya... semua karakter pemeran dalam Si unyil sudah tertanam begitu kuat dalam memori hingga saat ini, belum ada yang  bisa menggantikan posisi serial ini dengan semua tayangan televisi yang ada, ditambah semakin sedikitnya tayangan anak kecil buatan anak bangsa yang bisa di nikmati anak kecil kita, kebanyakan tayangan TV kita adalah produk impor yang jauh sekali dari ciri khas budaya kita yang luhur, mau nggak mau bisa mempengaruhi karakter anak kita yang jauh dari budaya warisan nenek moyang kita.

Itulah sekilas kisah hidup masa kecilku, dimana tayanga serial Si Unyil ini bisa menjadi penghibur masa laluku yang indah, terima kasih pak Drs. Suyadi (Pak Raden) yang telah membuat sebuah tontonan yang menemani kami waktu kecil sebagai penghibur lara dan sedih, karyamu akan tetap hidup wejangan di balik gurauanmu bersama Si Unyil tak akan pernah terabaikan.

Kini kami merasa bersedih karena harus kehilangan sosokmu di dunia ini, mulai sekarang kami kenang hari Jum'at (30/10/2015) sebagai hari kepegianmu ke alam lain di sana yang lebih kekal. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa beliau dan diberi kemudahan hisab di jalan surga-Mu.....

Al-Fatihah....


No comments:

Post a Comment